Jakarta (ANTARA) – Rancangan peraturan video game online di China dirancang untuk mendorong perkembangan industri yang sehat, kata regulator kepada Reuters pada Sabtu (23/12) waktu setempat.
Regulator China menambahkan bahwa pemerintah akan lebih menyempurnakan peraturan yang diusulkan setelah mempelajari dengan sungguh-sungguh pandangan masyarakat.
Pernyataan dari pengawas pers dan publikasi ini muncul sehari setelah Tiongkok merilis usulan aturan menyeluruh yang bertujuan untuk membatasi pengeluaran dan waktu pada video game. Akibatnya, pasar game terbesar di dunia Tencent Holdings dan Netease mengalami kemerosotan nilai yang signifikan di pasar saham.
Baca juga: Industri "game" lokal diharap bisa gerakkan ekonomi virtual Indonesia
Berdasarkan rancangan aturan tersebut, game online akan dilarang memberikan hadiah kepada pemain jika mereka login setip hari, jika mereka membelanjakan uang untuk pertama kalinya, atau jika mereka menghabiskan beberapa kali untuk bermain game secara berturut-turut. Semuanya merupakan mekanisme insentif umum dalam game online.
Rancangan peraturan tersebut “dirancang untuk menjaga dan mendorong perkembangan industri game online yang sehat dan sejahtera,” kata Administrasi Pers dan Publikasi Nasional dalam sebuah pernyataan di situsnya.
Regulator mengatakan pemerintah telah mengumpulkan pendapat secara luas selama proses penyusunan, dan “meminta pandangan masyarakat terhadap peraturan tersebut adalah proses yang bertujuan untuk mendengarkan pendapat secara lebih luas, dan memperbaiki ketentuan peraturan”.
Baca juga: Pentingnya regulasi dunia gim agar tak jadi gambling
Untuk membatasi pembelanjaan yang berlebihan, rancangan peraturan tersebut juga mengharuskan gim supaya menetapkan batasan jumlah dompet digital yang boleh diisi oleh para pemain untuk pembelanjaan dalam gim. Gim juga akan dilarang untuk memungkinkan spekulasi dan lelang item gim virtual.
Pemerintah sedang meminta komentar publik mengenai peraturan tersebut paling lambat tanggal 22 Januari 2024.
Baca juga: Dokter Jiwa imbau orang tua waspada gim anak jadi judi online