Pesepeda Aiman Cahyadi kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Dia mendapatkan podium runner-up di Aljazair.
Pada 11 Mei, Aiman berada di Afrika bersama Terengganu Cycling Team untuk tampil di Grand Prix de la Ville d’Oran. Aiman menghadapi 73 pebalap dari berbagai negara, seperti Aljazair, Jerman, Australia, Eritrea, Belanda, Kanada, hingga Perancis.
Grand Prix de la Ville d’Oran merupakan balapan satu hari sejauh 117 kilometer yang menjadi ajang pembuka yang krusial bagi Aiman sebelum melanjutkan perjuangannya di Tour d’Algérie. Keberhasilan ini diharapkan dapat memberikan semangat dan motivasi tambahan bagi Aiman dan timnya, Terengganu Cycling Team, untuk bisa menyabet podium di rangkaian Tour d’Algérie yang terdiri dari 10 etape.
Meski sempat terjadi kecelakaan masif selama pertandingan dikarenakan kondisi jalan yang licin sehabis hujan, Aiman dan tim Terengganu tetap bisa mempertahankan performa serta terhindar dari cedera serius selama race.
Aiman lantas mengamankan podium setelah melakukan mass sprint beberapa ratus meter terakhir dengan capaian 2 jam 42 menit, mengungguli Tillman Sarnowski, atlet asal Jerman, serta selisih tipis dari pebalap Aljazair Nassim Saidi.
Aiman berhak mengenakan jersey merah, sebutan untuk pebalap paling agresif atau most combative rider. Hal ini dihitung dari akumulasi usaha breakaway yang dilakukan oleh pembalap selama pertandingan berlangsung.
Kabar baik ini juga disanggup hangat oleh pesepeda senior Indonesia. “Membanggakan! Barakallah,” komentar akun @riaris1 pada kolom Instagram @terengganucyclingteam.
“Congrats, Aiman Cahyadi!” timpal komentar Henry Setiawan.
Setelah berjaya di Grand Prix de la Ville d’Oran, Terengganu Cycling Team juga naik podium di Tour d’Algérie. Tour d’Algérie terbagi atas 10 etape dengan total jarak 1.418 kilometer.
Podium juara jadi milik Youcef Reguigui pada etape dua dan empat dengan jarak 146 dan 154 kilometer. Pada etape enam, Youcef mendapat podium dua, dan podium tiga pada etape tujuh, delapan, dan sepuluh.
Pada etape lima, Youcef juga mengantongi dua jersey, hijau sebagai pemimpin klasifikasi sprint, dan merah sebagai rider Aljazair terbaik. Bersamaan dengan Metkel Eyob yang meraih jersey oranye sebagai rider paling agresif di etape lima.
Baca juga: Ketika Karya Anak Bangsa Jadi Andalan Atlet Sepeda Internasional |
Setelah di Aljazair, Terengganu Cycling Team juga mencetak prestasi di Tour of Japan 19-26 Mei. Anatolii Budiak asal Ukraina berhasil menyabet podium dua pada etape tiga dari total delapan etape.
Keberhasilan Aiman tak lepas dari tunggangan andalannya, yakni Polygon Helios A seri tertingg yang sudah menemaninya di berbagai podium dua tahun terakhir. Sepeda karya anak bangsa ini telah terbukti memberikan performa maksimal dan kenyamanan optimal bagi Aiman selama perlombaan, membantunya menaklukkan berbagai tantangan di lintasan.
Seri sepeda Helios dari Polygon sudah tak asing lagi di kalangan penggiat sepeda, khususnya sepeda balap. Seri Helios A terbaru ini lahir pada tahun 2021 lalu dengan terobosan inovasi frame carbon lightweight pertama di jajaran produsen sepeda Indonesia.
Desain frame-nya terinspirasi dari tetesan air hujan yang mencari cara paling efisien untuk menembus udara. Dirancang untuk bisa memecah udara untuk power transfer yang optimal tanpa meninggalkan turbulensi/getaran, sehingga bisa melaju lebih cepat dengan minim hambatan.
“Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih Aiman Cahyadi. Ini adalah bukti nyata bahwa produk sepeda lokal seperti Polygon dapat bersaing di kancah internasional dan mendukung atlet-atlet Indonesia untuk mencapai prestasi tertinggi,” ungkap Veronica Vivin selaku Head of Brand Marketing Polygon Bikes dalam rilis kepada detikSport.
Baca juga: Pesepeda Sayu Bella Bawa Dua Medali dari Malaysia |