Azcapro – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) terus mendorong peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).
Menteri Airlangga Hartarto saat memberikan kuliah umum di di Aula Gedung G mengatakan pihaknya akan fokus mendorong kampus-kampus yang potensial mencetak SDM industri kompeten agar bisa ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Jumat (13/9/2019).
“Saya menugaskan kepada Kepala BPSDMI Kemenperin agar melakukan kajian-kajian secara hukum dan kebutuhan, bagaimana bisa mengonversi kampus yang sangat potensial seperti ITI Serpong ini menjadi PTN,” ujarnya.
Nantinya, guna menindaklanjuti kajian terhadap peningkatan kampus potensial tersebut, Menteri Airlangga akan melakukan koordinasi yang intensif dengan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).
“Apabila nanti kajian secara teknis sudah selesai, kami akan langsung menggelar rapat, sehingga ketika rapat tersebut dilaksanakan mampu menghasilkan solusi untuk mendorong keterkaitan antara dunia pendidikan dan industri,” jelasnya.
Airlangga menilai, ITI Serpong memiliki kesiapan yang memadai untuk dijadikan PTN. Selain lokasinya yang berada di kawasan industri yang merupakan hub digital economy, kampus tersebut sudah memiliki fasilitas yang baik dan memadai, sekaligus memiliki sejarah yang sangat panjang, karena didirikan oleh Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie.
“Jadi sejarah ini harus kita teruskan. Kemudian kita transformasikan menjadi institut negeri di Banten, apalagi Banten sudah didorong menjadi klaster silicon valley-nya Indonesia,” imbuhnya.
Menteri Airlangga menambahkan, sebagai pendiri kampus, almarhum BJ Habibie pernah menyampaikan bahwa ITI Serpong harus menjadi salah satu center of excellence atau pusat keunggulan dalam bidang teknologi di Tanah Air.
Karena itu, menperin berinisiatif mendorong kampus tersebut mampu berkontribusi lebih besar bagi dunia industri serta pendidikan Indonesia.
“Salah satu amanat almarhum Pak Habibie adalah menjadikan ITI sebagai PTN. Sebelum beliau meninggal, saya berdiskusi dengan Bapak Presiden Jokowi, bahwa Banten memerlukan sebuah institut, apalagi di era industri 4.0, maka institut yang tepat dan lokasinya sangat tepat namanya Institut Teknologi Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor ITI Serpong, Isnuwardianto mengungkapkan dalam menyongsong era 4.0 dengan usia yang ke-35 ini bisa memberikan sumbangsih, peran dan pengabdian kepada bangsa dan Negara.
“Dan kita perlu bersama-sama merealisasi tekad ini menjadi kenyataan, kami masih ingat saat Bapak Airlangga memberikan kuliah umum, waktu itu Pak Airlangga memberikan motivasi ke kami semua, untuk mampu bertahan dan bangkit dalam menghadapi persoalan ini, dan Alhamdulillah kita bisa mengatasi persoalan ini. Bahkan kita berusaha terbang, sepertinya kita belajar terus-terusan sampai kita tidak bisa bernapas, dengan hadirnya Bapak, membangkitkan kita sekarang mudah-mudahan kita mendapatkan sayap untuk terbang,” ungkapnya.
Senada disampaikan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. Ia mengaku menerima amanat dari Presiden ke-3 RI BJ Habibie soal ITI. Maka itu, ia bersama Menperin dan Keluarga Besar ITI akan memperjuangkan ITI menjadi institute negeri di Banten.
“Sedang dalam kajian, dan penyelesaian legalnya, jika sudah akan dibahas bersama-sama,” imbuhnya. (aspari/dbs)